Ilmu manajemen pendidikan

TUGAS

ILMU MANAJEMEN PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dosen Pembimbing: Dra. Romlah AR. M.Pd






Disusun oleh:
Miftahudin

FAKULTAS TARBIYAH PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
ASSHIDDIQIYAH KARAWANG
TAHUN AKADEMIK
2015


BAB I
PEMBUKAAN

A.     Latar Belakang
Arti penting dari manajemen yang efektif dalam organisasi pendidikan telah semakin disadari. Sekolah nampak jauh lebih efektif dalam memberikan pendidikan yang baik bagi para siswa dan mahasiswa jika dikelola dengan baik. Penelitian mengenai efektivitas sekolah dan peningkatan kualitas sekolah di berbagai negara menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan dan manajemen merupakan salah satu variabel yang paling penting untuk membedakan antara sekolah yang sukses dengan yang tidak sukses. Temuan tersebut berarti bahwa manajemen merupakan sebuah aspek yang tidak dapat diremehkan bagi institusi pendidikan. Manajemen yang bagus membuat sebuah perbedaan bagi kualitas sekolah dan prestasi pendidikan bagi para siswanya.
Beberapa negara di dunia sudah mulai sadar tentang arti penting dari manajemen sekolah yang efektif. Hal ini karena sekolah mengemban tanggung jawab atas berbagai fungsi yang sebelumnya diemban oleh pemerintahan negara, wilayah, dan daerah. Hal ini sering meliputi manajemen keuangan, manajemen pegawai dan manajemen hubungan dengan kelompok-kelompok eksternal dari sekolah. Saat ini organisasi pendidikan telah memiliki tanggung jawab langsung untuk sebagian besar aspek manajemen, dimungkinkan bagi para pemimpin untuk mengadopsi sebuah pendekatan strategis, yang meliputi beberapa aspek yang berbeda dari manajemen untuk menentukan dan mencapai tujuan.
Begitu juga dengan Indonesia yang sudah mulai sadar betapa pentingnya manajemen dalam dunia pendidikan. Peran sekolah yang sebelumnya menjadi peranan pemerintah pusat maupun daerah, sekarang mulai diperankan langsung oleh sekolah. Mulai dari ilmu pengetahuan (kurikulum), keuangan dan sebagian sudah mengelola pegawai sendiri, terutama untuk sekolah non pemerintah. Walaupun pada kenyataan dilapangan masih banyak yang belum optimal dalam pemanfaatan manajemen di sekolah.
B.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah manajemen pendidikan.
2.      Agar siswa mengetahui peran manajemen dalam dunia pendidikan.

C.     Ruang Lingkup Materi
Pada pembuatan makalah ini, materi hanya dibatasi pada pengertian manajemen dalam dunia pendidikan yang meliputi definisi dan komponen yang terdapat pada majaemen pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen, para ahli berbeda dalam memberikan definisi, antara lain: Peter, “Management is also tasks, activities, and functions. Irrespective of the labels attached to managing, the elements of planning, organizing, directing, and controlling are essential.”[1]
Manajemen adalah juga tugas, aktivitas dan fungsi. Terlepas dari aturan yang mengikat untuk mengatur unsur-unsur pada perencanaan, pengorganisasian, tujuan, dan pengawasan adalah hal-hal yang sangat penting.
James, “ Management is a fundamental humam activitvity.”[2]
Manajemen adalah aktivitas manusia yang sangat mendasar. Siagian: “Kemampuan dan ketrapilan untuk memperoleh suatu hasil, dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain”[3]
Dale, Manajemen merupakan.
Mengelola orang-orang, pengambilan keputusan,proses pengorganisasian dan memakai sumbe-rsumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan.
Terry, Manajemen yaitu:
Mencapai tujuan yang telah ditetapkan dahulu dengan mempergunakan kegiatan-kegitanorang lain”[4]
Sarwoto, secara singkat mengakatakan bahwa manajemen adalah:
Persoalan mencapai sesuatu tujuan-tujuan tertentu dengan suatu kelompok orang-orang,[5]
Winardi.
Manajemen merupakan sebuah proses tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapakan melalui pemanfaatan sember-sumber lain.[6]

B.     Tujuan Manajemen Pendidikan
Manajemen dibutuhkan manusia dimana saja bekerja secara bersama (organisasi) guna mencapai tujuan yang telah ditentukan, Seperti organisasai sekolah, kelompok olah raga, musik, militer atau perusahaan.[7]
Manusia dihadapkan dalam berbagai alternatif atau cara melakukan pekerjan secara berdaya guna dan berhasil. Oleh karena itu metode dan cara adalah sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan terlebih dibidang pendidikan.[8]
Menurut Winardi “manajemen itu berhubungan dengan usaha pencapaian sesuatu hal yang spesifik, yang dinyatakan sebagai suatu sasaran”[9] maka manajemen merupakan alat yang efektif untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan.
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan tujuan manajemen secara umum adalah merupakan alat atau sarana yang effektif cara melakukan pekerjaan secara berdaya guna dan berhasil, secara bersama (organisasi).
Adapun tujuan manajemen pendidikan menurut Nanang Fattah, menyitir pendapat Shrode dan Voich tujuan manajemen adalah produktivitas dan kepuasan seperti peningkatan mutu pendidikan, pemenuhan kesempatan kerja pada pembangunan daerah/nasional serta tanggung jawab sosial. Tujuan tersebut ditentukan berdasarkan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi, seperti kekuatan dan kelemahan, peluang, dan ancaman.[10] Serta merupakan upaya mencapai keunggulan masyarakat dalam penguasaan ilmu dan teknologi serta meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan[11]
Apabila produktivitas merupakan tujuan maka perlu dipahami makna produktivitas itu sendiri sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya. Produktivitas itu dipengaruhi oleh derajat keefektifan, efisiensi penggunaan sumber daya serta sikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang. Produktivitas juga dapat diukur dengan dua standar utama, yaitu secara fisik dan nilai. Fisik diukur secara kuantitatif seperti banyaknya keluaran (pajang, berat, lamanya waktu, jumlah), sedang berdasarkan nilai diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, prilaku, disiplin, motivasi, dan komitmen. Maka dapat dipahami tujuan manajemen pendidikan adalah produktivitas, kepuasan, menjadikan masyarakat yang unggul dalam penguasaan ilmu dan teknologi berdasarkan situasi dan kondisi.

C.     Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi adalah “ besaran yang berhubungan, jika besaran yang satu berubah, maka besaran yang lain berubah”[12]
Dari sudut ilmu sosial yang dimaksud dengan “fungsi” adalah adanya karakteristik tertentu yang membedakan suatu tugas dengan tugas lain, sehingga fungsi satu pekerjaan akan memberikan warna tersendiri terhadap persyaratan proses penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiaatan tersebut.[13]
Jadi fungsi adalah tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan. Dalam manjemen yang dimaksud dengan fungsi adalah tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri.[14]
Menurut Made Pidarta fungsi manajemen banyak ragamnya seperti, “merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengontrol, mencatat, dan melaporkan, menyusun anggaran belanja. Kemudian dibuat lebih sedehana terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan, memberi komando, mengkoordinasi, dan mengontrol”.[15]
Menurut Hani Handoko fungsi manjemen ada lima :“fungsi yang paling penting planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.”
Menurut Winardi bahwa diantara beberapa fungsi dasar manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan ( actuating), Pengawasan (controlling).[16]
Dari berbagi pengertian fungsi manajemen diatas dapat ditarik secara garis besarnya bahwa fungsi manajemen pendidikan secara umum sebagai berikut :
Perencanan Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan adalah proses dasar memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanan dalam organisasi sangat esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi manajemen lainnya. Planning (perencanaan) adalah: memilih dan menghubungmenghubungkan kenyataan yang dibayangkan serta merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.[17]

D.     Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Pelatihan
Menurut W. J. S. Purwadarminta yang dikutip oleh Ramayulis, prinsip berarti asas (kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, bertindak dan sebagainya).[18] Dagobert D. Runes dalam Ramayulis mengartikannya sebagai kebenaran yang besifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu.[19]
Prinsip-prinsip pelatihan menurut Manullang (2001:70-73) adalah : 1. Individual differences, adanya perbedaan latar belakang, pengalaman dan pengetahuan diantara para karyawan. 2. Relation to job analysis, harus sesuai dengan job analysis. 3. Motivation, pemberian daya perangsang agar termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Active participation, harus aktif dalam kegiatan pelatihan tersebut. 5. Selection of trainees, para pengikut pelatihan harus diseleksi terlebih dahulu untuk menjaga perbedaan agar tidak terlalu besar dan diutamakan bagi berminat/berkemauan mengikuti pelatihan sampai 16 berhasil. 6. Selection of trainer, tenaga pengajar pun harus diseleksi dahulu. 7. Training for trainee, tenaga pelatih hendaknya mendapat didikan sebagai pelatih. 8. Training methods, metode pelatihan harus cocok dengan jenis training yang diberikan. 9. Principles of learning, diterapkannya cara-cara belajar, seperti pemberian materi yang mudah dahulu agar lebih mudah diserap.[20]

 BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tentang definisi dan ruang lingkup manajemen dan manajemen pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.
Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu : man, money, materials, method, machines, market, dan minutes. Tujuan belajar manajemen pendidikan adalah untuk berlaku efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan dan mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan  pendidikan.
Fungsi dari manajemen pendidikan adalah fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) , dan funsi pengawasan (controling).
Ruang lingkup manajemen pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu : menurut wilayah kerja, menurut objek garapan, dan menurut fungsi kegiatan.

Daftar Pustaka
Ø  Peter. P. Schoderbek, Management, (San Diego: Harcourt Broce Javano Vich, 1988).
Ø  James H. Donnelly. JR., Fundamentals of Management, (Irwin Dorsey: Business Publications, 1981).
Ø  Sondang P. Siagian, Filsafat Administarsi, ( Jakarta: Haji Masagung, 1989).
Ø  Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. 1.
Ø  Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1978).
Ø  Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: Penerbit Alumni,1983).
Ø  Hani Handoko, Manajemen, Edisi II, ( Yogyakarta: BPFP, 1989), Cet. 2.
Ø  M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), Cet. 10.
Ø  Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 3.
Ø  Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3.
Ø  Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1993), Cet. 4.



[1] Peter. P. Schoderbek, Management, (San Diego: Harcourt Broce Javano Vich, 1988), hlm. 8.
[2] James H. Donnelly. JR., Fundamentals of Management, (Irwin Dorsey: Business Publications, 1981), hlm. 1.
[3] Sondang P. Siagian, Filsafat Administarsi, ( Jakarta: Haji Masagung, 1989), Cet. 20, hlm. 5. 4
[4] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. 1, hlm. 3.
[5] Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1978), hlm. 44. 7
[6] Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: Penerbit Alumni,1983), hlm. 4.
[7] Hani Handoko, Manajemen, Edisi II, ( Yogyakarta: BPFP, 1989), Cet. 2, hlm. 3.
[8] M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), Cet. 10, hlm. 18 1
[9] Winardi, Asas-Asas Manajemen, (Bandung: Alumni, 1983), hlm. 13
[10] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 3, hlm. 15.
[11] Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3, hlm. 25.
[12] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1993), Cet. 4 hlm. 245.
[13] Subagio Atmodiwirio, Op. Cit. hlm.12- 13.
[14] Sondang P. Siagian, Op. Cit., hlm. 101.
[15] Made Pidarta, Op. Cit, hlm. 4.
[16] Winardi, Op. Cit, hlm. 63.
[17] Op. Cit., hlm. 78.
[18] Ramayulis dan Samsul Nizar, Op. Cit, hlm. 95.
[19] Ibid
[20] http://eprints.ung.ac.id/3667/6/2013-1-61201-931409104-bab2-27072013045941.pdf

No comments:

Post a Comment