Pengalaman Pribadi Bersama Search For Common Ground Indonesia
Salam perdamaian. Nama saya Miftahudin, saya mahasiswa
semester tujuh jurusan manajemen pendidikan Islam di Jakarta. Pada saat itu
masih semester dua saya ditunjuk oleh ketua senat untuk mengikuti pelatihan Video
grafi, yaitu untuk pembuatan film documentasi atau film pendek SFCGI (search for commoun ground indonesia)
yang berada di Tanggerang Batu Ceper, bersama empat teman saya, saya mulai
berkemas menyiapkan baju untuk lima hari pelatihan, setelah pakaian siap saya
dan teman-teman saya langsung bergegas berangkat ke tanggerang batu ceper,
setelah sampai ditempat saya bingung karna tidak ada yang mengantar, karna
sebelumnya tidak diberitahu untuk mengikuti pelatihan film.
Festival #CIPTADAMAI |
Singkat cerita trainer yang bernama mba’ endah sulistianti langsung menjelaskan maksud dan tujuan acara tersebut “kalian disini akan dilatih cara pengambilan gambar dan cara pembuatan film” secara spontan saya langsung bersemangat sekali karena disamping sebelum saya pergi ke jakarta saya dirumah bekerja sebagai jasa video grafi pernikahan, ulang tahun dan acara lain di pedesaan atau kota, pada saat pengambilan gambar di rumah saya tidak mempunyai skil pengambilan gambar yang baik.
Setelah acara selesai selama lima hari sebelumnya sudah diberi kamera untuk langsung membuat film yang berjudul Malaikat Menjelang Subuh, film tersebut akan dilombakan dalam ajang FFS (festival film santri) di kedutaan besar belanda yang di ikuti oleh dua puluh pesantren di seluruh indonesia, film-film tersebut menceritakan tentang isu-isu kekerasan, toleransi antar manusian dan agama yang kurang harmonis, yang diakhiri dengan perdamaian yang indah.
Setelah dibacakan oleh pembawa acara ternyata film saya tidak masuk dalam pemenang, tapi saya tidak kecewa walaupun filmnya tidak menjadi juara, banyak ilmu yang saya dapat dari pelatihan film SFCGI mulai dari cara pengambilan gambar, tata cara membuat video dan yang paling penting adalah saya mengetahui apa yang namanya perdamaian dan toleransi yang sesungguhnya, banyak perubahan pada diri saya terutama menghargai perbedaan agama dan perbedaan pendapat orang lain.
Festival #CIPTADAMAI |
Selama lebih dari satu tahun tidak mengikuti acara commoun
ground saya merasa kangen dengan trainer-trainer yang hebat menurut saya karna
beliau adalah salah satu pahlawan perdamaian yang tidak mengenal lelah untuk
menyuarakan perdamaian di indonesia.Sekian lama tidak bertemu leader commoun ground akhirnya pada
tanggal 2 september 2015 bisa berkumpul lagi dalam acara yang sama yaitu
menyuarakan perdamaian kepada pemuda harapan bangsa sebagai penerus perdamaian
saat ini maupun yang akan datang, maksud hati hanya ingin mengantar teman-teman
yang dari jakarta karna tidak tahu tempatnya, setelah sampai saya langsung
mengikuti acara yang sudah dimulai, setelah istirahat siang misi saya adalah
pulang karna pekerjaan dirumah sudah menunggu tetapi hati kecil saya mengatakan
pertemuan seperti ini sangat langka dan banyak ilmu yang bisa didapat, saya
memutuskan untuk mengikuti acara Commoun Ground sampai selesai selama empat
hari. Pengalaman saya selama mengikuti acara Commoun Ground dari tahun 2013 dan
2015 ini, saya merasa banyak perubahan dari diri saya perubahan terkecil adalah
saya bisa menghargai pendapat orang lain pada saat acara-acara diskusi maupun
acara rapat senat di kampus saya, sebelum mengikuti acara Commoun Ground saya
tidak mempunyai teman dari agama yang berbeda tetapi setelah saya bergabung
menjadi keluarga besar Commoun Ground saya mempunyai banyak teman dari agama
kristen maupun konghucu yang berasal dari universitas di indonesia seperti UI, Trisakti, dan Taruma
negara, sebelum bergabung dengan Commoun ground saya anti yang namanya berteman
dengan status beda agama, dari teman yang berbeda agama saya dapat dari acara
seminar, komunitas, PMII maupun HMI, dari situ saya mulai memahami pentingnya
perbedaan karna perbedaan itu indah.
Saya ucapkan terimakasih tak terhingga kepada Commoun Ground Indonesia yang telah memberi ilmu dan pengalamanya. Selamat dan sukses atas perjuanganya.
Salam Perdamaian Tanpa Kekerasan.
No comments:
Post a Comment